Selasa, 15 Januari 2013

CARA MENYIKAT GIGI KUCING



Gigi kucing perlu disikat supaya bersih dan harum. Bagaimana cara menyikat gigi kucing yang baik dan benar? Yang penting, upayakan kucing Anda senang, dan Anda sendiri nyaman. Dijamin ritual menyikat gigi kucing akan menjadi hal menyenangkan. Meong...
Gigi kucing perlu disikat supaya bersih. Berikut beberapa hal penting tentang cara sikat-menyikat gigi kucing:
1. Pilih waktu & tempat yang tepat. Cari waktu & tempat rutin dimana anda dan kucing merasa tenang dan nyaman untuk melakukan ritual pembersihan gigi.
2. Siapkan alat & bahan. Yang paling penting adalah pasta gigi/gel yang digunakan untuk membersihkan gigi. Pasta gigi/gel ini bisa didapat di petshop. Cari yang tidak pedas/rasa mint yang tidak berlebihan dan aman bila ditelan. Lebih baik lagi pasta gigi dengan rasa makanan.
3. Sikat gigi untuk kucing bermacam-macam jenis dan merknya mulai dari yang ditempelkan di ujung jari hingga yang terdiri dari 3 sisi sikat (bisa menyikat permukaan gigi bagian luar, dalam dan atas sekaligus). Menggunakan lap/kain kasar yang dijahit/dibentuk agar menyerupai sarung untuk jari telunjuk pun cukup.
4. Biasakan kucing dengan proses membersihkan gigi.
Tidak setiap kucing menikmati giginya dibersihkan, apalagi yang baru pertama kali dibersihkan. Kucing yang dari kecil sudah terbiasa giginya dibersihkan biasanya menikmati proses pembersihan ini. Bahkan mereka merasa tidak nyaman bila giginya tidak dibersihkan.
5. Biasakan mulutnya dibuka. Tekan ujung kedua sudut mulut dengan jari tengah dan jempol. Tangan satunya membuka/menarik ujung depan rahang bawah. Biasakan kucing dengan proses ini sekaligus membiasakan anda dengan teknik tersebut.
Atau bisa juga dengan cara langsung membuka pipi dari samping, tanpa harus membuka rahang.
6. Biasakan pasta gigi/ gel & sentuhan jari pada gigi/ gusi. Oleskan pasta gigi/gel keseluruh permukaan gigi dan perbatasan gigi-gusi, sambil memijat-mijat bagian tersebut dengan jari.
7. Biasakan dengan sentuhan sikat gigi.
Setelah terbiasa dengan pasta gigi/gel dan sentuhan jari pada gigi/gusi, baru diperkenalkan dengan sikat gigi. Setelah dioleskan pasta gigi/gel, sikat gigi dengan gerakan sirkular/memutar.
8. Pada awalnya tidak perlu seluruh gigi disikat, cukup gigi taring dan 1-2 gigi di sampingnya. Proses ini perlu dilakukan setiap hari agar terbiasa. Hari berikutnya, setelah lebih terbiasa jumlah gigi yang dibersihkan bisa ditambah hingga seluruh gigi bisa dibersihkan.
9. Hentikan proses menyikat gigi ketika kucing masih menikmatinya. Setelah terbiasa diperlukan sekitar 30 detik untuk membersihkan gigi di bagian samping. Anda tidak perlu terlalu merisaukan kebersihan sisi gigi bagian dalam. Sekali-sekali bagian dalam memang perlu dibersihkan. Pembentukan karang gigi pada sisi bagian dalam jauh lebih lambat dari sisi luar.
10. Hentikan segera proses pembersihan gigi bila kucing mulai terlihat stress. Bila dipaksa, berikutnya kucing akan lebih susah di kendalikan. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian atau bahkan makanan kesukaannya bila kucing berlaku baik pada saat pembersihan gigi.
Pada awalnya proses pembersihan gigi bisa membuat Anda & kucing stress. Tapi setelah terbiasa, proses tersebut dijamin akan menjadi hal yang menyenangkan.
Selamat menyikat gigi kucing! Meong
 Image akibat yang ditimbulkan jika tidak pernah menyikat gigi kucing yaitu penyakit periodontal





SI PESEK BERHARGA MAHAL

 
Kucing Persia hingga kini memiliki daya magnet yang luar biasa bagi para pengemar kucing di tanah air. Tidak saja dari bentuk fisik si meong yang berbulu lebat dan panjang, tetapi juga pada variasi bulu dengan pola yang teratur dan tingkah lakunya yang senang bermanja-manja dengan pemiliknya. Menariknya, semakin pesek hidung si Persia ini, harganya pun semakin mahal.
"Karena kepesekan ini menambah keunikan dari kucing Persia," kata Sugeng Mulyono pemilik Stupa Cattery yang juga Ketua Koordinator Wilayah Indonesia Cat Association (ICA) se-DKI Jakarta.
Pengusaha rental alat-alat shooting itu menambahkan, untuk Persia impor bertubuh sempurna seperti bulu tebal dan panjang dengan warna bulu yang unik, hidung pesek, harganya kisaran 8-10 juta rupiah. Kalau salah satu induknya impor, maka harganya sekitar 5-7 juta rupiah. "Tetapi, kalau hidungnya mancung alias turun, harganya bisa jatuh hingga satu jutaan," kata pria kelahiran Yogyakarta itu sambil menggendong salah satu kucing Persia kesayangannya.
Sugeng mengingatkan kepada penggemar kucing yang ingin memelihara kucing Persia untuk mendapatkan sertifikat keaslian. Sertifikat perlu untuk mengecek kebenaran silsilah seekor kucing.
"Sekarang sudah banyak jenis kucing yang diperjual belikan di pet shop atau toko hewan. Namun, umumnya transaksi itu tidak dilengkapi dengan surat resmi atau sejenis silsilah hewan tersebut. Bahkan, banyak kucing yang melakukan kawin silang dengan jenis kucing berbeda," katanya.
Saat ini organisasi ICA sudah terdaftar sekitar 20 cattery (tempat pembiakan resmi). Mereka berhak mengajukan sertifikat ke ICA untuk keabsahan sertifikat kucing yang mereka kembangbiakkan. Namun, sebelum sertifikat diberikan silsilah hewan tersebut akan diteliti dahulu kebenarannya.

Bila dilihat dari asalnya, kucing Persia dikenal sebagai Longhaired Cat yaitu ras kucing yang memiliki keistimewaan, terutama bulunya yang panjang. Dilihat dari asalnya, kucing ini sesungguhnya berasal dari Persia, Iran, dan dibawa masuk ke Eropa pada abad ke-16.
Pada zaman Victoria, konon kucing ini menjadi simbol keagungan dan kekayaan. Sehingga kucing-kucing jenis ini, memang hidupnya sangat lengket dengan kehidupan para bangsawan di zamannya. Kini, kucing ini telah melanglang buana hingga ke berbagai negara di dunia dan beranak-pinak. Tak jarang tetap memakai nama Persia, padahal kucing tersebut diimpor dari Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan Rusia.
Selain berguna menjaga keturunan atau kemurnian ras, sertifikat juga akan mendongkrak harga jual seekor kucing peliharaan. Kucing lokal yang menjadi juara dari festival, misalnya, harga jualnya bisa mencapai Rp 5 juta per ekor. Harga kucing impor untuk prestasi serupa berkisar antara Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per ekor.
"Angka-angka tersebut lebih tinggi ketimbang bila kucing dijual di pet shop, yakni seharga Rp 3 juta per ekor, dan di breeder dihargai sekitar Rp 4 jutaan per ekor," ujarnya.
Meski demikian, Sugeng mengakui sampai saat ini banyak orang yang tidak peduli dengan masalah sertifikat. Mereka berusaha merawat hewan peliharaannya sebaik mungkin. Secara berkala mereka membawa hewan-hewan peliharaan tersebut ke dokter hewan. "Yang perlu diingat bahwa kucing itu juga makhluk hidup yang perlu perhatian dari pemiliknya. Mereka juga butuh kasih sayang, sama seperti kita," ujar pria pemilik 15 ekor kucing induk Persia ini.
Sugeng menuturkan, bisnis sampingan yang digeluti saat ini memang tah lepas dari hobinya pada kucing sejak kecil. Ketika ekonominya belum mapan, ia cukup puas memelihara kucing kampung di rumahnya yang cukup luas di Yogyakarta. "Waktu kecil kami sekeluarga senang sekali dengan kucing, terutama ibu. Kami tidak boleh membentak, apalagi memukul kucing-kucing peliharaan ibu," kata Sugeng mengenang masa lalunya.
Setelah kesibukannya di sekolah, perhatiannya pada kucing mulai berkurang. Satu per satu kucing peliharaannya mati. "Setelah pindah ke Jakarta pada tahun 2000-an, saya pernah melihat kenalan saya memiliki kucing Persia yang cantik sekali. Setelah itu, saya kepingin memelihara kucing, khususnya Persia," katanya.
Mengingat bisnis rental alat-alat shooting tidak membuatnya terlalu sibuk--segala urusan bisa ditangani lewat telepon-- ia bisa memuaskan hobi lamanya itu dengan sepenuh hati. Berbeda dengan memelihara kucing kampung yang cukup diberi makan nasi dengan ikan asing, Persia membutuhkan waktu 24 jam dari pemiliknya.
"Apalagi saat anak-anak Persia itu melahirkan dan ibunya kesulitan memberi susu, kita bisa begadang semalaman. Soalnya setiap 2 jam kita harus memberi susu secara teratur. Tetapi itu tidak berlangsung lama, sekitar 2 bulan saja," kata Sugeng seraya menyebut biaya Rp 2 juta per bulan untuk mengurus sekitar 20 kucing miliknya.
Setelah usia tiga bulan, anak kucing Persia akan diberi makanan khusus yang harganya mencapai Rp 50.000 per kilo. Makanan itu diberikan dua kali sehari sebanyak 3 sendok makan. "Makanan tidak boleh diberikan banyak, karena dikhawatirkan bisa membuat kucing jadi mencret. Persia tidak makan, kecuali makanan khusus tersebut," tuturnya.
Selain memberi makan, lanjut Sugeng, tindakan yang tak kalah penting adalah merawatnya yaitu memandikan dan mensisir bulu-bulunya dua kali dalam satu hari. Mandinya pun menggunakan shampoo khusus untuk kucing. Bila satu hari terlewatkan, maka bulu-bulu si Persia itu akan menggumpal. Bila dibiarkan berlarut-larut, bulu-bulu itu akan rontok karena kuman. "Mengurus Persia itu harus telaten," kata Sugeng yang mempekerjakan dua orang khusus untuk mengurusi Stupa Cattery-nya.
Selain itu, rumah kucing harus dijaga agar kondisinya tetap dingin. Rumah kucing tipe 21 itu dilengkapi dengan air conditioner yang diharapkan dapat merangsang tubuh kucing untuk memproduksi bulu-bulu halusnya. "Karena salah satu nilai jual dari kucing Persia adalah keindahan bulunya," kata Sugeng yang kerap memperlakukan kucing Persia itu seperti anaknya.
Ditanya soal modal usahanya itu, Sugeng enggan menyebut. Ia hanya memberikan gambaran, memulai usaha ini bisa dengan memiliki sepasang kucing jenis Persia seharga Rp 10 juta. Kucing seharga ini dianggap sudah berkualitas bagus dan layak mengikuti sebuah festival. "Itu sudah kelas champion (juara-Red)," kata Sugeng seraya menyebut salah satu kucing peliharaannya pernah mendapat penghargaan sebagai Best Kitten dari sebuah perlombaan tingkat nasional.
Ada kalanya hewan peliharaan dapat mendatangkan ikatan emosional dengan pemiliknya. Bila hewan tersebut sakit, hilang, atau mati, sang pemilik akan mengalami duka mendalam. "Kalau mereka sakit, rasanya sayang sekali. Sama seperti anak lah," tuturnya.
Karena itu, lanjut Sugeng, dirinya memanggil dokter hewan secara rutin setiap bulannya untuk memeriksa kesehatan kucing-kucing peliharaannya. "Kalau ada satu kucing yang sakit, kita yang ke dokter hewannya. Biayanya tidak kecil loh, bisa Rp 500 ribu untuk sekali berobat. Tetapi itu jarang-jarang," ucap Sugeng.
Sugeng mengatakan, bisnis kucing Persia ini berkembang dari mulut ke mulut. Pihaknya tidak pernah beriklan, namun ada saja penggemar yang "mengadopsi--istilah halus yang dipergunakan Sugeng untuk mengganti kata jual-- kucing-kucing peliharaannya.
"Adopsi ini penting karena tidak mungkin kita pelihara semua kucing-kucing itu. Karena kucing sekali beranak bisa 4-5 ekor. Padahal, saya punya 15 ekor kucing betina. Bisnisnya dari mulut ke mulut," kata Sugeng seraya menambahkan pentingnya tergabung dalam organisasi ICA untuk memperluas wawasan dan teman sesama p
enggemar Persia.
 
  
 


DASAR MEMELIHARA DAN MERAWAT KUCING

Kucing (Felis catus) telah menyatu peradaban manusia selama ribuan tahun. Kucing pernah dipuja seperti dewa (seperti pada zaman Mesir kuno) dan juga pernah ditakuti karena hubungannya dengan nenek sihir atau hubungannya dengan setan (seperti Salem di Masschussetts selama pengadilan nenek sihir) Sekarang kita dapat melihat apa mereka sebenarnya. Hewan ini sangat responsif, pintar beradaptasi di berbagai lingkungan.
Kucing dapat menjadi sahabat yang baik karena mereka relatif lebih mudah dipelihara dan memberikan kesenangan seumur hidup. 


Memilih kepribadian
Dengan bertambahnya popularitas kucing sebagai hewan peliharaan muncul tanggung jawab untuk merawat mereka dengan baik. Tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka menerima makanan dengan benar, memiliki tempat tinggal yang baik dan mendapat perawatan oleh dokter hewan. Kucing dapat hidup sampai lima belas tahun lebih. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang senang menyendiri dan ada juga yang bersosialisasi. Mereka cenderung kena beberapa masalah kesehatan dan membutuhkan sedikit perawatan selain perawatan rutin.

Jaga nutrisinya
Kucing adalah karnivora yang artinya mereka membutuhkan sumber kandungan hewani seperti daging, ayam atau ikan dalam makanan mereka. Tidak ada makanan sayuran yang terbaik untuk kucing. Tanpa sumber hewani pada makanan mereka , mereka akan kekurangan nutrisi dan dapat membahayakan kehidupannya mereka.

Memilih kucing
Pada saat memilih makanan kucing, yang terbaik adalah memilih sesuai dengan umur kucing itu. Contohnya anak kucing seharusnya mendapat makanan anak kucing dan kucing dewasa mendapat makanan kucing dewasa. Dan juga untuk kucing yang keberatan badan dapat memanfaatkan makanan rendah kalori. Sangat penting untuk memilih makanan yang komplit dan nutrisi seimbang.


Susu bisa bikin mencret
Ada beberapa jenis makanan kucing yang tersedia: kering, setengah basah, dan kaleng. Pemilik kucing harus menyadari kekurangan dan kelebihan setiap jenis ini lewat diskusi dengan dokter hewan. Air baru harus selalu tersedia. Sudah menjadi cerita lama bahwa kucing harus diberi susu tetapi justru sebaliknya susu dapat menyebabkan diare pada kucing.

 
Kucing sama seperti manusia
Setiap kucing sebaiknya dievaluasi secara rutin oleh dokter hewan yang sudah biasa dengan spesies ini. Kucing harus diperiksa untuk masalah kesehatan yang potensial. Kucing cenderung mempunyai masalah yang sama dengan manusia. Kanker, penyakit ginjal, penyakit jantung dan sakit gigi pun bukan hal yang tidak biasa lagi. Sedini mungkin masalah ditemukan,dan ditanggulangi, kucing akan membalas dengan positif. Sebagai pemilik kucing, kita harus membantu menjaga kesehatan yang baik. Banyak kucing yang amenable untuk menyikat gigi secara rutin dengan pasta gigi kucing.

Hati-hati kutu
Mereka juga harus diperiksa untuk parasit yang sering menyerang kucing. Yang paling jelas ke pemilik adalah kutu telinga(earmites) atau kutu(flea). Meskipun ada yang tidak terlihat seperti beberapa jenis cacing usus yang bersarang di dalam perut kucing dan mengambil nutrisi yang berharga. Masalah ini harus dirawat dan banyak obat yang efektif yang tersedia di pasaran. Kucing yang diperbolehkan ke luar rumah akan jelas lebih cenderung kena oleh parasit ini, atau mungkin parasit ini telah berkembang di dalam rumah.

Perlu disterilkan
Umumnya, disarankan untuk kucing disterilkan dan juga disebut spay/steril untuk betina dan castrated/kebiri untuk jantan. Sterilisasi tidak hanya menolong dalam mengontrol anak kucing terbengkalai, tetapi juga mengurangi resiko masalah yang berhubungan dengan sistem peranakan dan masalah prilaku yang berhubungan dengan lawan jenis. 


Kucing betina dewasa secara seksual umur 4 bulan
Kucing betina juga dipanggil ratu (queen), mereka umumnya mulai dewasa secara seksual antara 4 sampai 12 bulan. Betina yang tidak disterilkan/spayed dapat menghasilkan anak sampai delapan tahun atau lebih. Kucing jantan dipanggil tom, umum menjadi subur mulai dari 6 dan delapan bulan dan terus sampai 14 tahun atau lebih. Kebanyak dokter hewan menyarankan kucing untuk diseterilasi pada atau setelah enam bulan meskipun ada pertentangan dari beberapa individu tentang isu ini. Pemilik kucing yang tertarik akan hal ini harus konsultasi ke dokter hewan pada saat pertama kali pemerikasaan dan vaksinasi.

Penyakit kucing
Ada beberapa penyakit kucing untuk mendapat divaksinasi oleh dokter hewan. Feline rhinotracheitis, calici virus and panleukopenia(distemper) benar benar penyakit yang mematikan bagi kucing yang kena. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang mudah ditular dari kucing ke kucing. Berapa virus dapat terbawa oleh pakaian pemilik kucing pada saat merawat kucing sakit. Vaksin ini tersedia juga buat penyakit lainnya seperti rabies yang telah menjadi endemik di daerah tertentu. Maka dari itu sangat penting biarpun kucing dalam rumah untuk divaksinasi untuk penyakit ini. Ada beberapa vaksin tersedida untuk penyakit virus lainnya, feline leukemia dan feline infectious peritonitis yang sering diketemukan pada outdoor, kucing liar atau multi-cat household. Tetapi ini bukan berarti kucing indoor tidak akan mengidap penyakit ini. Tidak ada perawatan efektif untuk penyakit ini dan harus dicegah. Sangat penting untuk pemilik kucing menyadari ada banyak penyakit seperti feline immuno-deficiency virus infection dan pada saat kucing terkena penyakit ini, tidak ada vaksin atau obat tersedia saat ini.

Kucing sangat sensitif 
Juga penting bagi pemilik kucing untuk mengerti bahwa kucing sangat sensitif terhadap beberapa obat dan produk dalam rumah. Kucing tidak memetabolisme aspirin seperti manusia dan hanya boleh dipakai dibawah pengawasan dokter hewan. Acetaminophen(yang ada di Tylenol) akan membunuh kucing dan percenaannya dalam keadaan darurat. Juga produk yang mengandung phenol seperti lysol tidak boleh dipakai di sekitar kucing karena metabolizing produk ini. Beberapa kucing suka antibeku(antifreeze). Antifreeze mengandung ethylene glycol dan jika dicerna akan menyebabkan gagal ginjal jika tidak dirawat secepatnya. Yang terbaik adalah tidak memakai produk yang diragukan di sekitar kucing sampai anda telah mengeceknya dengan authority. Juga kucing sering makan tanaman, sebagian dapat beracun bagi kucing. Jadi lebih baik memberi mereka sprouteed feed oats untuk cemilan pada waktu mereka lagi mau merumput.

Kucing suka yang mirip tali
Kucing sering tertarik kepada barang-barang yang menyerupai tali, mereka akan memakan jarum dan benang, karet gelang dan material serupa. Beberapa kucing juga tertarik pada kabel-kabel listrik. Maka dari itu, sangat penting untuk menjauhkan ini dari lingkungan kucing, atau usahakan untuk mengurangi kedayatarikan mereka terhadap kabel-kabel itu. Pembersihan rutin mempromosikan prilaku sanitasi yang baik. Pemilik kucing juga harus memberi batas-batas untuk kucing mereka. Jika mereka tidak diperbolehkan di ruangan tertentu atau menajamkan kuku mereka di mebel atau kursi, ini harus dipupuk dilatihi sejak pertama kali kucing itu dipelihara. Lebih mudah untuk mencegah masalah daripada merubah prilaku yang sudah menjadi kebiasaan.

 

 Oleh Dr. Linda M. Wilmot